1.
Lipida
Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak
dan minyak yang umum dikenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol dan
ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia.
a)
Klasifikasi
Lipida (Bangun, 2003) :
1)
Klasifikasi
lipida menurut komposisi kimia adalah sebagai berikut:
a)
Lemak
netral : monogliserida, digliserida, dan trigliserida (ester asam lemak dan
gliserol).
b)
Ester
asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi : malam, ester sterol, ester
nonsterol, ester vitamin A dan ester vitamin D.
c)
Lipida
majemuk (compound lipids) : fosfolipida dan lipoprotein
d)
Lipida
turunan (derived lipids) : asam lemak, sterol (kolesterol dan
ergosterol, hormon steroida, vitamin D, garam empedu).
e)
Lain-lain
: karotenoid dan vitamin A, vitamin E dan vitamin K
2)
Klasifikasi
lipida menurut fungsi biologisnya di dalam tubuh adalah sebagai berikut :
a)
Lemak
simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida yang disimpan di dalam
depot-depot di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak ini merupakan
simpanan energi paling utama di dalam tubuh dan di dalam hewan serta merupakan
sumber zat gizi esensial.
b)
Lemak
struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolesterol. Di dalam
jaringan lemak structural ini, sesudah protein merupakan ikatan struktural
paling penting di dalam tubuh. Di dalam oaak lemak struktural terdapat dalam
konsentrasi tinggi.
3)
Klasifikasi
lipida menurut panjang rantai karbon adalah sebagai berikut :
a)
Asam
lemak rantai pendek (4-6 atom karbon).
b)
Asam
lemak rantai sedang (8-12 atom karbon).
c)
Asam
lemak rantai panjang (lebih dari 12 atom karbon). Asam lemak rantai panjang
diklasifikasikan menurut derajat kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh, asam
lemak tidak jenuh tunggal dan asam lemak tidak jenuh poli.
4)
Klasifikasi
lipida berdasarkan bentuknya adalah sebagai berikut:
a)
Lemak
padat (misalnya mentega dan lemak hewan).
b)
Lemak
cair atau minyak (misalnya minyak sawit dan minyak kelapa).
5)
Klasifikasi
lipida berdasarkan penampakan adalah sebagai berikut :
a)
Lemak
kentara (misalnya mentega dan lemak pada daging sapi).
b)
Lemak
tak kentara (misalnya lemak pada telur, alpukat dan lemak susu).
f)
Fungsi
1)
Sebagai
fungsi energi
2)
Sumber
asam lemak esensial
3)
Alat
angkut vitamin larut lemak
4)
Sebagai
pelumas
5)
Memelihara
suhu tubuh
6)
Pelindung
organ tubuh
g)
Sumber
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa,
kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, zaitun, biji bunga matahari
dan sebagainya, mentega, margarin dan lemak hewan (lemak daging dan ayam).
Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ayam gemuk,
krim, susu, keju dan kuning telur serta makanan yang dimasak dengan lemak atau
minyak. Sayur dan buah (kecuali alpukat) sangat sedikit mengandung lemak.
Penilaian standar kebutuhan gizi berpedoman pada Angka Kecukupan
Gizi (AKG). Angka kecukupan gizi yang digunakan sebagai pedoman adalah hasil
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, seperti tercantum dalam tabel berikut :
Tabel 2. Angka Kecukupan Gizi bagi Orang Indonesia
No
|
Kelompok
Umur
|
Berat Badan (kg)
|
Tinggi Badan (cm)
|
Energi (Kkal)
|
Lemak (gram)
|
|
Laki-laki
|
|
|
|
|
1
|
16-18
th
|
55
|
160
|
2600
|
72
|
2
|
19-29
th
|
56
|
165
|
2550
|
71
|
3
|
30-49
th
|
62
|
165
|
2350
|
65
|
4
|
50-64
th
|
62
|
165
|
2250
|
63
|
5
|
60
+ th
|
62
|
165
|
2050
|
57
|
No
|
Kelompok Umur
|
Berat Badan (kg)
|
Tinggi Badan (cm)
|
Energi (Kkal)
|
Lemak (gram)
|
|
Wanita
|
|
|
|
|
6
|
16-18
th
|
50
|
154
|
2200
|
61
|
7
|
19-29
th
|
52
|
156
|
1900
|
53
|
8
|
30-49
th
|
55
|
156
|
1800
|
50
|
9
|
50-64
th
|
55
|
156
|
1750
|
49
|
10
|
60
+ th
|
55
|
156
|
1600
|
44
|
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan
dan Gizi VIII (Anonim,2004).
Angka Kecukupan
Gizi (AKG) lemak di atas adalah 25% dari kebutuhan energi dibagi sembilan.
0 comments:
Post a Comment