Tuesday, April 3, 2012

hypnotherapy



Hipnoterapi adalah terapi yang menggunakan metode hipnosis untuk menciptakan perubahan-perubahan yang positif dalam hidup sang pasien. Awalnya bermula dari karya controversial Frans Anton Mesmer, seorang ahli hipnosis dari Austria pada abad ke-18, yang kemudian digunakan oleh Sigmund Freud pada awal perkembangan psikoanalisa. Hipnoterapi modern baru berkembang pada tahun 1950-an dan 1960-an oleh seorang psikoterapis dari Amerika Serikat, Milton H Ericson, yang didukung dengan penelitian secara klinis sehingga bisa diterima oleh sebagian rekan dokternya pada waktu itu.

Prinsip Dasar

Hipnosis sendiri adalah suatu keadaan sadar yang berubah. Perubahan kesadaran dapat dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain, dan selama dalam kondisi tersebut kontrol yang disadari berada dalam keadaan relaks sehingga lebih mudah masuk ke dalam alam bawah sadar. Secara fisik tidak berbeda dengan keadaan terjaga, tetapi pikiran dalam keadaan inner focus, dimana pikiran pasien bisa dipisahkan dari kepedulian sehari-hari yang lain. Kita semua mengalami kesadaran yang berubah ini setiap hari: sesaat sebelum kita tidur, ketika kita melamun, atau terserap dalam keasyikan sebuah bacaan yang menarik. Hipnosis adalah keadaan yang mirip dengan contoh-contoh tersebut.

Biasanya ada lima langkah dasar untuk menghadirkan hipnosis, meskipun cara yang dilakukan bisa bermacam-macam. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. subyek atau orang yang akan dihipnotis berada dalam keadaan duduk atau berbaring dengan santai. Hal ini untuk menghindari ketegangan fisik dan kecamasan bagi subyek. Inilah tahap pertama untuk keluar dari kesadaran normal.
  2. subyek diminta untuk memusatkan perhatian pada suara dan kegiatan penghipnotis, dan menghiraukan hal-hal lainnya. Ini untuk mengurangi gangguan dari lingkungan atau keadaan sekitarnya.
  3. subyek diminta untuk mendengarkan dengan pasif dan menerima saja apa yang dikatakan penghipnotis. Ini untuk membatasi kemampuan proses penilaian dan pembuatan keputusan oleh subyek.
  4. subyek mungkin diminta untuk memandangi suatu benda. Ini untuk menimbulkan keletihan retina yang dibutuhkan dalam proses hipnosis, sehingga mata siap untuk menutup.
  5. dianjurkan tercapainya keadaan seperti tidur, dan penghipnotis akan memberikan beberapa sugesti atau saran percobaan untuk memastikan bahwa subyek telah masuk dalam keadaan terhipnotis.
Cara yang paling efektif untuk menimbulkan keadaan hipnosis tanpa mengikuti urutan-urutannya adalah dengan mendengarkan suara nafas dari tenggorokan bagian bawah melalui earphone (alat pendengar yang ditempelkan di telinga). Biasanya mereka yang suaranya lembut akan mudah terhipnotis.

Pengobatan

Hipnoterapi memanfaatkan keadaan kesadaran yang berubah untuk menarik sumber-sumber dari pikiran bawah sadar, untuk mendapatkan perubahan yang bersifat terapeutik terhadap sang pasien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi hipnosis dapat meredakan nyeri pada penyakit yang sudah parah, efektif pula untuk menyembuhkan penderita jangka panjang, bahkan menghentikan kebiasaan buruk. Jika dalam keadaan hipnosis perintah untuk duduk dan berdiri dapat dipatuhi, maka tentu saja sugesti hipnotis untuk sembuh bisa juga dilakukan. Dalam keadaan kesadaran yang khusus ini, seseorang dapat menemukan sumber-sumber bawah sadar untuk penyembuhan, keadaan pribadi, dan penggunaan kemampuan sendiri untuk menghasilkan perubahan yang positif.

Seorang hipnoterapis yang handal dalam pengamatan, mampu mendeteksi variasi yang paling kecil dalam tingkah laku pasien, menggali informasi penting dari pasien mengenai interes, kemampuan, nilai moral, pandangan umum mengenai kehidupan, dan sikapnya terhadap masalah-masalah yang ia hadapi. Berbekal data-data tersebut ia kemudian membawa pasiennya ke dalam kondisi trance, dan melakukan terapi yang paling tepat untuk pasien tersebut. Selanjutnya hipnoterapis dapat menyalurkan sumber-sumber bawah sadar pasien yang sebelumnya belum diketahui atau didayagunakan, untuk mencapai perubahan-perubahan yang diharapkan.

Perlu diperhatikan, bahwa keinginan di bawah sadar yang bertentangan dengan saran yang diberikan penghipnotis, misalnya mengubah kebiasaan yang dianggap sakral dan menjadi patokan yang penting dalam hidupnya, dapat menyebabkan reksi stress yang berbahya. Bahaya lain adalah penggunaan hipnotis untuk mengulang dan membuka kembali kejadian menyakitkan (trauma) yang selama ini ditekan dalam-dalam demi perlindungan diri. Pengulangan peristiwa traumatik di dalam keadaan terhipnotos sebaiknya dilakukan oleh seorang praktisi hipnotis penyembuhan yang ahli.

referrensi:
Hadibroto, Iwan dan Syamsir Alam. 2006. Seluk Beluk Pengobatan Alternatif dan Komplementer. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites